SEKILAS TAREKAT HAKMALIYAH
Tumbuhnya
tarekat dalam Islam sesungguhnya bersamaan dengan kelahiran agama Islam
itu sendiri, yaitu sejak Nabi Muhammad saw diutus menjadi Rasul. Fakta
sejarah menunjukkan bahwa
pribadi Nabi Muhammad saw sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang
kali melakukan tahannust dan khalwat di Gua Hira' di samping untuk
mengasingkan diri dari masyarakat Makkah yang sedang mabuk mengikuti
hawa nafsu keduniaan. Tahhanust dan Khalwat nabi adalah untuk mencari
ketenangan jiwa dan kebersihan hati dalam menempuh problematika dunia
yang kompleks tersebut.
Tumbuhnya tarekat dalam Islam sesungguhnya bersamaan dengan kelahiran agama Islam itu sendiri, yaitu sejak Nabi Muhammad saw diutus menjadi Rasul. Fakta sejarah menunjukkan bahwa pribadi Nabi Muhammad saw sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang kali melakukan tahannust dan khalwat di Gua Hira' di samping untuk mengasingkan diri dari masyarakat Makkah yang sedang mabuk mengikuti hawa nafsu keduniaan. Tahhanust dan Khalwat nabi adalah untuk mencari ketenangan jiwa dan kebersihan hati dalam menempuh problematika dunia yang kompleks tersebut.
Proses khalwat
nabi yang kemudian menerima wahyu dari malaikat Jibril disebut tarekat
tersebut sekaligus diajarkannya kepada Sayyidina Ali ra. sebagai
cucunya. Dan dari situlah kemudian Ali mengajarkan kepada keluarga dan
sahabat-sahabatnya sampai kepada Syeikh Abdul Qodir Jaelani di daerah
Timur Tengah, dan lalu masuk ke Indonesia dibawa melalui para wali yang
terkenal dengan sebutan Wali Songo pada jalur Syaikh Syarif
Hidayatullah/Sunan Gunung Djati. Sebagaimana dalam silsilah tarekat
Haqmaliyah yang merujuk pada Syaidina Ali r.a dan Abdul Qadir Jaelani
dan seterusnya adalah dari Nabi Muhammad saw, dari Malaikat Jibril dan
dari Allah Swt.
Bai'at
Untuk
mengamalkan tarekat tersebut melalui tahapan-tahan seperti pertama,
adanya pertemuan guru (syeikh) dan murid. Lalu calon murid apabila ingin
mejadi murid dari Tarekat ini haruslah memenuhi beberapa syarat
tertentu terlebih dahulu. Di antaranya, adalah harus terlebih dahulu
berpuasa selama 10 hari
Kedua, tahap perjalanan. Tahapan kedua ini tergantung dari ke zuhudan murid dalam mengamalkan ilmu yang diterima.
Tarekat
(thariqah) secara harfiah berarti "jalan" sama seperti syariah, sabil,
shirath dan manhaj. Yaitu jalan menuju kepada Allah guna mendapatkan
ridho-Nya dengan mentaati ajaran-ajaran-Nya. Semua perkataan yang
berarti jalan itu terdapat dalam Alquran, seperti QS Al-Jin:16," Kalau
saja mereka berjalan dengan teguh di atas thariqah, maka Kami (Allah)
pasti akan melimpahkan kepada mereka air (kehidupan sejati) yang
melimpah ruah".
Istilah
thariqah dalam perbendaharaan kesufian, merupakan hasil makna semantik
perkataan itu, semua yang terjadi pada syariah untuk ilmu hukum Islam.
Setiap ajaran esoterik/bathini mengandung segi-segi eksklusif. Jadi, tak
bisa dibuat untuk orang umum (awam). Segi-segi eksklusif tersebut
misalnya menyangkut hal-hal yang bersifat "rahasia" yang bobot
kerohaniannya berat, sehingga membuatnya sukar dimengerti. Oleh sebab
itu mengamalkan tarekat itu harus melalui guru (mursyid) dengan bai'at
dan guru yang mengajarkannya harus mendapat ijazah, talqin dan wewenang
dari guru tarekat sebelumnya. Seperti terlihat pada silsilah ulama sufi
dari Rasulullah saw, sahabat, ulama sufi di dunia Islam sampai ke ulama
sufi di Indonesia.
Subhanallah..Alhamdulillahirobbil alamin..Seperti sedang kehausan di Padang tandus menemukan Oase.. .Allahu Akbar.Jazakallahu khoiron katsiron atas siraman rokhani nya. Sampai jumpa lagi yaa , jangan bosan klo saya ikuti.. Karena patut diikuti oleh yg sdg mencari cahaya ,penerang Qalbu. Wassalam
BalasHapusSaya mencari alamat paguron hakmaliah yang ada di bandung maupun yang di garut saya masuk ke paguron ini sejak mama hidayat di ci bangkong bandung saya mau mengikuti pengajian rutin karena sudah lama saya tidak mengikutinya saya fari keluarga besar hakmaliah sadakeling bandung
BalasHapusmaaf.. kalo boleh minta alamat haqmaliyah di garut..
BalasHapus